Instrumen itu merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dengan masing-masing pengertian kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada jumlah variable yang diteliti. Jadi jika variable yang digunakan jumahnya 3, maka instrumen yang digunakan juga 3 jumlahnya .
Judul Penelitian
Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi
Daftar Penyataan Untuk Variabel Independensi
No
|
Pertanyaan
|
Lama hubungan dengan klien
|
|
1.
|
Auditor sebaiknya memiliki hubungan
dengan klien yang sama paling lama 3 tahun
|
2.
|
Auditor berupaya tetap bersifat
independen dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan
klien
|
3.
|
Tidak semua kesalahan klien
yang Auditor temukan Auditor laporkan karena lamanya hubungan dengan klien tersebut
|
Tekanan dari klien
|
|
4.
|
Agar tidak kehilangan klien, kadang-kadang
Auditor harus bertindak tidak jujur
|
5.
|
Auditor tidak berani melaporkan
kesalahan klien karena klien dapat mengganti posisi Auditor dengan auditor
lain
|
6.
|
Jika audit fee dari satu klien merupakan
sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak
independensi akuntan
publik
|
7.
|
Fasilitas yang Auditor terima
dari klien menjadikan Auditor sungkan terhadap klien sehingga kurang bebas
dalam melakukan audit
|
Telaah dari rekan auditor
|
|
8.
|
Auditor tidak membutuhkan
telaah dari rekan auditor untuk menilai prosedur audit karena kurang dirasa
manfaatnya
|
9.
|
Auditor bersikap jujur untuk menghindari
penilaian kurang dari rekan seprofesi sesama auditor dalam tim
|
Jasa non audit
|
|
10.
|
Selain memberikan jasa audit, suatu kantor
akuntan dapat pula memberikan jasa-jasa lainnya
kepada klien yang sama.
|
11.
|
Jasa non audit yang diberikan pada klien dapat
merusak independensi audit
|
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Banyaknya pengalaman sebagai auditor
|
||||||
1.
|
Semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti
bagaimana menghadapi entitas/obyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan
|
|||||
2.
|
Semakin lama
bekerja sebagai auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan
untuk mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan
|
|||||
3.
|
Semakin lama
bekerja sebagai auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan
obyek pemeriksaan
|
|||||
4.
|
Semakin lama
menjadi auditor, semakin mudah mencari penyebab munculnya kesalahan serta
dapat memberikan rekomendasi untuk menghilangkan/memeprkecil penyebab
tersebut
|
|||||
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Banyaknya
tugas Pemeriksaan
|
||||||
5.
|
Banyak tugas
pemeriksaan membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya
|
|||||
6.
|
Kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat
menghambat proses penyelesaian pekerjaan
|
|||||
7.
|
Banyak tugas
yang dihadapi memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan
keberhasilan yang pernah dialami
|
|||||
8.
|
Banyaknya
tugas yang diterima dapat memacu auditor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
cepat dan tanpa terjadi penumpukan tugas
|
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Pengabdian pada Profesi
|
||||||
1.
|
Auditor melaksanakan tugas pengauditan sesuai
dengan pengetahuan yang auditor miliki.
|
|||||
2.
|
Auditor memegang teguh profesi Anda sebagai
auditor yang profesional.
|
|||||
3.
|
Hasil pekerjaan yang telah auditor selesaikan
merupakan suatu kepuasan batin sebagai auditor yang profesional
|
|||||
Kemandirian
|
||||||
4.
|
Auditor akan memberikan pendapat yang benar dan
jujur atas laporan keuangan suatu perusahaan
|
|||||
5.
|
Sebelum melakukan audit, Auditor merencanakan
tingkat materialitas suatu laporan keuangan dengan tepat.
|
|||||
6.
|
Auditor akan memberikan hasil audit atas laporan
keuangan sesuai fakta di lapangan.
|
|||||
Keyakinan Profesi
|
||||||
7.
|
Auditor bersedia menerima penilaian atas audit
dari eksternal auditor lainnya.
|
|||||
8.
|
Auditor memberikan penilaian terhadap auditor
lainnya dalam hal pekerjaan.
|
|||||
9.
|
Auditor yakin bahwa penentuan ketepatan dalam
tingkat materialitas akan menentukan penilaian pekerjaan.
|
|||||
Hubungan dengan Rekan Seprofesi
|
||||||
10.
|
Antara Auditor dan auditor eksternal lainnya
sering melakukan tukar pendapat.
|
|||||
11.
|
Auditor mendukung organisasi yang manaungi
pekerjaan Anda dengan sungguh-sungguh
|
|||||
12.
|
Auditor bekerja sesuai standar eksternal auditor
yang telah ditetapkan
|
|||||
Kewajiban Sosial
|
||||||
13.
|
Auditor bersedia menerima penilaian atas audit
dari eksternal auditor lainnya.
|
|||||
14.
|
Menurut Auditor, profesi auditor merupakan
pekerjaan yang penting bagi masyarakat.
|
|||||
15.
|
Auditor berani menciptakan transparansi dalam
laporan keuangan yang auditor audit
|
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Motivasi Auditor
|
||||||
1.
|
Auditor memotivasi diri dengan menunjukkan antusiasime yang konsisten
untuk selalu bekerja
|
|||||
2.
|
Auditor memiliki rasa tanggungjawab bila
hasil pemeriksanaanya masih memerlukan perbaikan dan penyempurnaan
|
|||||
3.
|
Kesungguhan Auditor dalam menjalankan tugas sering
dipengaruhi mood (suasana hati)
|
|||||
Daya
Pikir
|
||||||
4.
|
Sebagai
Auditor sangatlah mengerti tugas mana yang harus dikerjakan dan dilakukan
|
|||||
5.
|
Auditor selalu mengerjakan tugas dengan baik
dan sudah selesai sebelum diminta klien
|
|||||
6.
|
Apa yang Auditor
lakukan selama ini sudah cukup baik, tidak perlu adanya perbaikan
|
|||||
Keyakinan
bahwa pekerjaan akan diperiksa atasan
|
||||||
7.
|
Auditor akan
mengerjakan tugas dengan baik sehingga bila atasan memeriksa akan merasa
bangga pada Auditor
|
|||||
8.
|
Auditor akan menaati perintah atasan karena ingin terus
bekerja di kantor tersebut
|
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Tanggung Jawab
Profesional
|
||||||
1.
|
Auditor tidak akan membocorkan rahasia klien
Auditor kepada pihak pesaing.
|
|||||
2.
|
Dalam bekerja, Auditor harus bersikap profesional, termasuk dalam
memberikan keputusan terhadap hasil pemeriksaan.
|
|||||
3.
|
Dalam bekerja, Auditor melakukan tahap-tahap
pemeriksaan laporan keuangan sesuai standar
teknis yang telah ditetapkan
|
|||||
Perilaku Profesional
|
||||||
4.
|
Auditor harus memiliki kemampuan untuk
melakukan review analitis
|
|||||
5.
|
Auditor harus memiliki pengetahuan
tentang teori organisasi untuk memahami organisasi
|
|||||
6.
|
Auditor harus memiliki pengetahuan
auditing dan pengetahuan tentang sector publik
|
|||||
7.
|
Auditor harus memiliki pengetahuan
tentang akuntansi yang akan membantu dalam mengolah angka dan data
|
|||||
Pelaksanaan Kode Etik
|
||||||
8.
|
Saat memeriksa laporan keuangan, Auditor bekerja sesuai kode etik yang
telah ditetapkan
|
|||||
9.
|
Dalam bekerja, Auditor akan menggunakan kode etik hanya yang sesuai
dengan keinginan Auditor
|
|||||
10.
|
Auditor akan memegang teguh kode
etik profesi
walaupun Auditor mendapat kompensasi yang
kecil
|
No.
|
Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
Kesesuaian Pemeriksaan
Dengan Standart Audit
|
||||||
1.
|
Saat menerima penugasan, auditor
menetapkan sasaran, ruang lingkup, metodelogi pemeriksaan
|
|||||
2.
|
Dalam semua pekerjaan saya harus review
oleh atasan secara berjenjang sebelum laporan hasil pemeriksaan dibuat
|
|||||
3.
|
Proses pengumpulan dari pengujian bukti
harus dilakukan dengan maksimal untuk mendukung kesimpulan, temuan audit
serta rekomendasi yang terkait
|
|||||
4.
|
Auditor menatausahakan dokumen audit
dalam bentuk kertas kerja audit dan disimpan dengan baik agar dapat secara
efektif diambil, dirujuk dan dianalisis
|
|||||
5.
|
Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor
harus mematuhi kode etik yang ditetapkan
|
|||||
Kualitas
Laporan Hasil Pemeriksaan
|
||||||
6.
|
Laporan hasil
pemeriksaan memuat temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara obyektif,
serta rekomendasi yang konstruktif
|
|||||
7.
|
Laporan mengungkapkan hal-hal yang
merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya
pemeriksaan
|
|||||
8.
|
Laporan harus dapat mengemukakan pengakuan atas suatu
prestasi keberhasilan atau suatu tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan
obyek pemeriksaan
|
|||||
Keakuratan
Temuan Audit
|
||||||
9.
|
Auditor menjamin temuan audit Auditor akurat. Auditor bisa menemukan sekecil apapun kesalahan / penyimpangan
yang ada
|
|||||
10.
|
Auditor tidak pernah melakukan rekayasa. Temuan apapun Auditor laporkan apa adanya
|
|||||
Tindak Lanjut
Hasil Audit
|
||||||
11.
|
Auditor percaya pada auditee Auditor kali ini tidak akan saya temui kesalahan
/penyimpangan. Sebab sebelumnya Auditor pernah mengaudit auditee yang sama dan waktu
itu tidak ada temuan
|
|||||
12.
|
Hasil audit Auditor dapat ditindaklanjuti oleh auditee
|
|||||
13.
|
Auditor terus memantau tindak lanjut
hasil audit
|