Uji coba model atau produk
bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau
tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk yang dibuat
dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Model atau produk yang baik
memenuhi 2 kriteria yaitu : (1) kriteria efektivitas dan efisien dan (2) kriteria
penampilan (presentation criteria).
Tahapan dalam uji coba produk
1.
Uji Ahli
2.
Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai
pengguna produk;
3.
Uji lapangan (field Testing)
Uji Ahli
Expert Judgement atau
Pertimbangan Ahli dilakukan melalui : (1) Diskusi Kelompok (group discussion),
dan (2) Teknik Delphi.
§
Group discussion, adalah suatu proses diskusi
yang melibatkan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah analisis penyebab
masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai
alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.
Dalam diskusi kelompok terjadi curah pendapat (brain storming) diantara para
ahli dalam perancangan model atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya
sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
§
Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk
mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.
Langkah-Langkah penerapan Teknik Delphi
1.
Problem identification and specification.
Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya
(bidangnya), permasalahan yang melatar belakangi, atau permasalahan yang
dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian.
2.
Personal identification and selection.
Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti
menentukan dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh perhatian, dan tertarik
bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah responden paling
tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya.
3.
Questionaire Design. Peneliti menyusun
butir-butir instrumen berdasarkan variabel yang iamati atau permasalahan yang
akan diselesaikan. Butir instrumen hendaknya memenuhi validitas isinya (content
validity). Pertanyaan dalam bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan
memang sudah spesifik.
4.
Sending questioner and analisis responded for
first round. Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada
responden, selanjutnya meriview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen
yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang
serupa. Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument.
5.
Development of subsequent Questionaires.
Kuesioner hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki,
dilanjutkan pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner
dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan keraguan
dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam
teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, tergantung dari keluasan
dan kekomplekan permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
6.
Organization of Group Meetings. Peneliti
mengundang responden untuk melakukan diskusi panel, untuk klarifikasi atas
jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi
untuk mencapai konsensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan suatu
produk atau intrumen penelitian. Dengan face-to-face contact, peneliti dapat
menanyakan secara rinci mengenai respon yang telah diberikan. Keputusan akhir
tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus.
7.
Prepare final report. Peneliti perlu membuat
laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi.
Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba di lapangan dengan responden yang akan
memakai model atau produk dalam jumlah yang jauh lebih besar.
Uji Coba Lapangan Model
Pengujian dapat dilakukan dengan
eksperimen
§
Ekperimen lapangan : dilakukan dalam lingkungan alami
di mana kegiatan sehari-hari berlangsung
§
Kontrol: faktor pencemar harus dikendalikan
§
Manipulasi variabel bebas/perlakuan (treatment)
Dalam rangka menguji pengaruh kausal dari variabel bebas
terhadap varibel terikat diperlukan manipulasi tertentu
§
Pengacakan (randomization)
Setiap unit eksperimen memiliki peluang yang sama untuk
menerima perlakuan
Quasi eksperiment
§
Pre test post test desain kelompok eksperimen
O1 X O2 ( X =
perlakuan)
Pengaruh
perlakuan = O2-O1
§
Kelompok eksperimen dan kontrol hanya post test
X O1
O2
Pengaruh perlakuan = O1-O2
True experiment
§
Pre dan post test desain kelompok eksperimen dan
kontrol
O1 X O2
O3 O4 (kontrol)
Pengaruh
perlakuan = (O2-O1)-(O4-O3)
Subyek Uji Coba Model
Subyek uji coba atau sampel untuk
uji coba, dilihat dari jumlah dan cara memilih sampel perlu dipaparkan secara
jelas. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sampel :
1.
Penentuan sampel yang digunakan disesuaikan
dengan tujuan dan ruang lingkup dan tahapan penelitian pengembangan.
2.
Sampel hendaknya representatif, terkait dengan
jenis produk yang akan dikembangkan, terdiri atas tenaga ahli dalam bidang
studi, ahli perancangan produk, dan sasaran pemakai produk.
3.
Jumlah sampel uji coba tergantung tahapan uji
coba tahap awal.